Saya seorang pelatih dasar panggul – ini cara sempurna untuk buang air besar
POOI, kita semua melakukannya, tapi kita semua benci membicarakannya.
Jadi kemungkinan besar, belum ada yang benar-benar mengajari Anda cara buang air besar dengan benar, itulah sebabnya Anda terkadang merasa tidak nyaman.
Menurut seorang ahli, tubuh kita dirancang untuk buang air besar dengan sempurna saat lutut berada di atas pinggul.
Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan dengan mudah oleh toilet barat kita.
“Pertama-tama, Anda perlu mengangkat lutut dan kaki rata,” kata Baz Moffat, spesialis dasar panggul dan kekuatan inti.
Dalam video demonstrasi yang diposting ke Instagram, mantan pendayung GB menggunakan kursi untuk mengarahkannya ke posisi buang air besar yang lebih baik.
Dia meletakkan kursi tepat di depan toilet dan meletakkan kakinya di atasnya saat dia duduk.
“Anda kemudian harus mencondongkan tubuh ke depan dengan punggung yang relatif lurus dan melepaskannya.
“Duduklah seolah-olah Anda sedang membaca koran hari Minggu,” jelasnya.
Meskipun Anda harus duduk di toilet seolah-olah Anda sedang membaca koran, Anda juga harus tetap di sana selama Anda perlu menyelesaikannya, kata Baz.
Pakar lain sebelumnya mengatakan bahwa duduk dalam posisi duduk di toilet sebenarnya dapat mencegah tubuh kita membuang kotoran – sebaliknya kita harus mencari cara untuk berjongkok.
“Ini karena otot-otot di sekitar rektum mengontrol apakah tubuh kita berada dalam mode kontinensia atau eliminasi (apakah kita buang air besar atau tidak),” jelas Stephanie Taylor, pakar kesehatan dan kebugaran di Stress No More.
“Saat Anda duduk, sudut anorektal (sudut saluran anus tempat mengeluarkan kotoran) tertekuk, dan otot puborectalis (otot yang berkontraksi di sekitar rektum) mencekik rektum dan menahan tinja,” ujarnya.
Ketegaran itu dapat membatasi usus Anda, menyebabkan Anda mengejan saat mencoba mengosongkannya.
NORMAL BAGI ANDA
Ketika membahas soal nomor dua, banyak orang tidak begitu yakin apa itu normal.
Tergantung pada pola makan, usia, dan aktivitas Anda, keteraturan dapat berarti apa saja, mulai dari tiga kali buang air besar sehari hingga tiga kali setiap minggu.
Namun, memperhatikan apa yang ‘normal’ bagi Anda sangatlah penting, begitu pula dengan mewaspadai tanda dan gejala kanker usus.
Lima gejala tanda bahaya kanker usus meliputi:
- Pendarahan dari saluran belakang, atau darah di kotoran Anda
- Perubahan kebiasaan toilet normal Anda – misalnya lebih sering pergi ke toilet
- Nyeri atau benjolan di perut Anda
- Kelelahan yang ekstrim
- Menurunkan berat badan
Jika Anda melihat ada perubahan pada kebiasaan Anda yang biasa, jangan malu-malu, bicarakan dengan dokter Anda.