Joey Barton mengacungkan jari tengah kepada fans Tottenham saat dia menerima sambutan bak pahlawan di Marseille setelah bertemu fans di pub
JOEY BARTON mengacungkan jari tengahnya ke arah pendukung Tottenham setelah mengambil tempat duduknya dalam pertandingan tandang Marseille untuk pertandingan Liga Champions hari Rabu.
Bos Bristol Rovers bertemu dengan pendukung klub Prancis itu di sebuah pub sebelum pertandingan.
Dia kemudian berjalan ke stadion bersama mereka dan memberikan jari tengah kepada penggemar Spurs saat dia langsung turun ke lapangan untuk beraksi.
Barton (40) bermain dengan status pinjaman untuk Marseille pada 2012-13 dan memiliki kasih sayang yang kuat terhadap tim.
Dan tampaknya perasaan itu dibalas oleh para pendukung Marseille karena mereka masih menjunjung tinggi harga dirinya.
Kerumunan penggemar Marseille bersorak ketika Barton masuk ke bar Tottenham menjelang pertandingan mereka.
Penonton yang riuh meneriakkan nama Barton dan mantan gelandang itu dengan gembira berfoto.
Barton menerima sambutan yang lebih besar di Stadion Tottenham Hotspur dengan mengenakan kaus Marseille yang tampaknya merupakan hadiahnya.
Bos Bristol Rovers itu tampak rendah hati saat dia menerima kekaguman dari para pendukung di dekatnya dan dia menunjukkan rasa terima kasihnya kepada penonton.
Barton mulai mengepalkan tangan dan kemudian bertepuk tangan kepada para penggemar yang bepergian atas upaya mereka karena suara mereka bagus.
PENAWARAN TARUHAN DAN BERLANGGANAN GRATIS – PENAWARAN PELANGGAN BARU TERBAIK
Sementara itu, tim media sosial Bristol Rovers menanggapi rekaman Barton yang sedang berkeliling di Twitter dengan mengatakan: “G…gaffer?”
Penggemar sepak bola terkesan dengan komitmen Barton terhadap mantan timnya dengan salah satu pendukung menulis: “Kualitas.”
Yang lain berkomentar: ‘Pria yang luar biasa, cintai dia, aku.’
Dan yang ketiga berkata: “Kualitas anak ini Marseille ultra.”
Sayangnya bagi Barton, ia tidak mampu membawa mantan timnya meraih kemenangan saat dua gol Richarlison membuat mereka kalah 2-0.
Pertandingan itu dirusak oleh bentrokan buruk antar suporter di dalam stadion.